Setelah calon diseleksi pada wawancara lanjutan, para calon harus menyadari, pilihan terakhir akan jatuh ke tangan calon yang baik dari yang terbaik. Wawancara Lanjutan ini akan lebih lama dilakukan dari Wawancara Awal yang sebelumnya dilakukan. Mungkin Anda akan diwawancarai oleh beberapa orang-orang yang ahli di bidang pekerjaan yang Anda minati. Seperti Manajer Personalia, sebagai penanggung jawab, kepala divisi/bagian, dan kepala seksi di bagian mana Anda mengajukan posisi jabatan.
Biasanya sesuai dengan surat lamaran dan riwayat hidup, calon akan disoroti lebih mendalam oleh anggota/ team untuk mengambil kesepakatan siapa saja di antara pelamar yang pantas dipertimbangkan lebih lanjut untuk dipilih. Tentunya yang paling diperhatikan sekali ialah kualitas, latar belakang pendidikan, pengalaman dan perkiraan watak para calon yang memenuhi syarat untuk pekerjaan yang di maksud.
Terakhir yang sangat diperhatikan ialah apakah calon dapat diajak bekerja sama dengan para tenaga kerja yang terkait dengan posisi yang Anda minati tersebut.
Memang metode penerimaan tenaga kerja baru ini dengan jalan wawancara yang dilakukan oleh suatu team pewawancara kurang dapat dipercaya. Sebab sekumpulan pewawancara yang menilai setiap calon terdiri dari berbagai macam orang yang berlainan watak. Sehingga tidak terhindarkan dalam hal memilih calon yang diunggulkan beberapa hal yang positif terabaikan.
Karena mereka masing-masing tidak akan terlepas dari emosi diri yang berbeda-beda. Menyatukan pendapat untuk memilih calon yang diunggulkan tidak begitu mudah. Apalagi untuk posisi-posisi yang dianggap penting oleh perusahaan atau badan-badan usaha, yang pada dasarnya selalu mementingkan efisiensi dan keuntungan yang dapat diraih dari jasa yang bakal diberikan oleh calon tenaga kerja tersebut.
Dapat saja terjadi seorang calon yang diunggulkan dan dianggap mampu punya kelemahan-kelemahan tertentu. Atau calon yang diunggulkan punya kemampuan yang sangat baik untuk diterima.
Namun apapun alasannya, metode wawancara untuk menyeleksi para calon yang diunggulkan tidak dapat dikesampingkan begitu saja. Di sinilah letaknya bagaimana para calon mampu melewati garis yang dilalui sewaktu diwawancarai untuk dapat dipercaya oleh para anggota team pewawancara bahwa dirinya pantas untuk dipilih. Seolah-olah dengan tidak langsung “saya mampu” menduduki posisi yang ditawarkan, karena saya siap pakai.
Sumber: PETUNJUK MELAMAR & MENCARI PEKERJAAN (G.B.S Parimpunan)