Jakarta (ANTARA) – Antler, perusahaan modal ventura tahap awal global, meluncurkan program residensi bagi mahasiswa Pendiri startup Tahap awal di Indonesia yang memiliki kemungkinan memperoleh pembiayaan sebesar $125.000 atau setara Rp1,9 miliar.
Program residensi ini ditujukan untuk pelajar Pendiri startup tunjukkan semangat”Hari Nol” Gaya tanduk. Pendekatan “Day Zero” akan menghubungkan hal ini pendiri Dan Salah Satu Pendiri Potensi, tawarkan pembiayaan pra-menabur, Memberikan pelatihan dan membuka akses ke jaringan global.
“Salah satu aspek menarik dari program kami adalah menyaksikan transformasi Para pendiri. Selama sepuluh minggu mereka akan membenamkan diri dalam lingkungan yang dinamis bersama 70 rekan mahasiswanya Pendiri lhal lain di mana mereka dapat membangun jaringan dan bertukar pikirankata rekan Antler Agung Bezharie Hadinegoro dalam siaran resmi, Senin.
“Seiring berjalannya waktu, pendiri dapat mengubah ide awalnya menjadi produk nyata dan berkesempatan mempresentasikan karyanya untuk mendapatkan pendanaan awal (Pra-penaburan) dan mulai Startup dia, katanya.
Dia menjelaskan, pendiri Bagi yang berminat dapat mengunjungi website Antler (www.antler.co/indonesia) untuk memasukkan informasi tentang startup atau ide Anda. Setelah melewati fase ini, mereka akan melalui beberapa fase wawancara dengan Antler.
Kemudian, pendiri Mereka yang terpilih sebagai peserta program akan mengikuti pelatihan intensif selama 10 minggu yang terdiri dari: Kelas Master, Bootcamp, Sprint Desaindan diskusi panel. Saat program sedang berjalan, para pendiri juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan validasi pelanggan, mengembangkan produk minimum yang layak atau Profitabilitas minimal produkt (MVP), peluang untuk menemukan salah satu pendiri, dan akses ke jaringan global para pendiri, mentor, dan investor.
Program Day Zero Antler telah menarik lebih dari 6.000 pendaftar dari berbagai industri dalam beberapa tahun terakhir. Secara total, Antler juga telah menyediakan investasi awal senilai $3,5 juta (Rs 53 miliar) untuk startup dan pendiri terpilih.
Pada gelombang terbaru ini, Antler akan terus memberikan investasi tahap awal kepada startup Indonesia yang sudah memiliki tim, produk, dan lain-lain Daya tarik apa yang penting.
Pada inovasi terbarunya, Antler juga akan menjajaki kemungkinan peserta startup Indonesia untuk berbagi informasi dan wawasan dengan peserta program Antler di negara lain seperti Vietnam, Singapura, dan Malaysia.
Proses seleksi
Karena jumlah peserta yang terus meningkat, tingkat penerimaan program Antler adalah sekitar 5 persen, yang menunjukkan sempitnya proses seleksi bagi para pendiri.
Untuk terpilih, perusahaan ini mencari pendiri yang ambisius, cerdas dan memiliki beberapa karakteristik yang menunjukkan potensi pengembangan yang tinggi.
Pertama, para pendiri harus memiliki semangat yang mendalam, mengetahui kekuatan mereka dan terus meningkatkan keterampilan mereka di bidang ini.
Kedua, para pendiri juga perlu memiliki keberanian, yaitu kegigihan untuk melakukan yang terbaik demi mencapai tujuan jangka panjang.
Ketiga, para pendiri dapat menunjukkan bahwa mereka memiliki semangat yang tinggi dan kemampuan memotivasi diri sendiri dan orang lain, terutama ketika menghadapi tantangan.
“Selama proses seleksi, kami fokus pada keterampilan dan motivasi pendiri. Pengetahuan dan pengalaman memang penting, namun tekad dan semangatlah yang membawa kesuksesan jangka panjang,” kata Agung. “Kami ingin memastikan bahwa para pendiri program Antler benar-benar siap untuk membangun startupnya sendiri, baik dari segi skill maupun pola pikirnya.
Lulusan terkemuka dari program Antler’s Day Zero termasuk Vika Rachma Sari dan Rendy Alfuadi, yang mendirikan perusahaan Healthpro.
Melalui program ini, mereka berhasil membangun komunitas profesional kesehatan dan berkolaborasi dengan rumah sakit di Indonesia. Perusahaan mereka tumbuh dua puluh kali lipat dalam setahun, yang menunjukkan tingginya komitmen dan tekad para pendiri.
Sejak didirikan pada tahun 2022, Antler Indonesia telah berinvestasi di 34 startup lokal di berbagai sektor termasuk teknologi kesehatan seperti CareNow dan Healthpro, edtech seperti Academix dan Eduku, merek DTC seperti BASE dan fintech seperti Brick, serta bidang lainnya seperti seperti keberlanjutan dan SaaS.
Baca Juga: Potensi Startup Digital ASEAN Bisa Mencapai $1 Triliun pada tahun 2030
Baca juga: HUB.ID Summit 2023 mempertemukan startup teknologi dan investor global
Reporter: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
HAK CIPTA © ANTARA 2023