Beberapa bulan lalu, aku iseng cari alternatif investasi yang nggak ribet tapi tetap bisa kasih cuan. Dari sekian banyak pilihan, aku ketemu sama yang namanya P2P Lending. Awalnya ragu, takut ribet, takut rugi. Tapi setelah coba pelan-pelan, ternyata konsep bisnis ini cukup menarik — bahkan cocok buat pemula banget kayak aku.
Jadi, artikel ini aku tulis buat kamu yang penasaran gimana cara memulai bisnis P2P Lending dari nol. Aku akan bahas berdasarkan pengalaman pribadi, lengkap dan simpel.

Daftar isi
Apa Itu P2P Lending?
P2P Lending (Peer-to-Peer Lending) adalah sistem pinjam meminjam uang secara online, langsung antara investor (kita) dan peminjam (borrower), tanpa melalui bank.
Kita sebagai investor bisa memilih ke siapa kita ingin “meminjamkan” uang, dan akan menerima pengembalian berupa pokok + bunga dalam jangka waktu tertentu.
Beberapa platform P2P Lending yang legal dan populer di Indonesia antara lain:
- KoinWorks
- Akseleran
- Modalku
Kenapa Aku Tertarik Memulai Bisnis P2P Lending?
- Modalnya kecil – mulai dari Rp100.000 aja udah bisa mulai.
- Return lumayan – rata-rata return per tahun bisa 10–16%, tergantung profil pinjaman.
- Gampang dikelola – semua bisa dilakukan via aplikasi/website.
- Bisa bantu UMKM – aku merasa ikut berkontribusi mendukung bisnis kecil.
Langkah-langkah Memulai Bisnis P2P Lending untuk Pemula
1. Pilih Platform yang Terdaftar di OJK
Pilih platform yang terdaftar dan diawasi oleh OJK. Ini penting banget buat keamanan dana kamu.
2. Daftar dan Verifikasi
Prosesnya gampang. Cukup siapkan KTP, nomor rekening, dan NPWP (jika diminta). Verifikasi biasanya cepat, 1–3 hari kerja.
3. Pelajari Tipe Pinjaman
Dua tipe utama pinjaman:
- Pinjaman konsumtif: untuk kebutuhan pribadi seperti pendidikan atau pernikahan.
- Pinjaman produktif: digunakan untuk pengembangan usaha, cocok untuk bantu UMKM.
4. Mulai dari Nominal Kecil
Mulai dengan Rp500.000 yang dibagi ke 5 borrower (masing-masing Rp100.000) agar risiko tersebar.
5. Diversifikasi!
Jangan taruh semua dana di satu borrower. Ini penting untuk menghindari kerugian besar saat ada yang gagal bayar.
6. Pantau dan Evaluasi
Rutin cek portofolio kamu. Kalau ada keterlambatan atau performa buruk, bisa langsung ambil tindakan.
Tips Penting Buat Pemula
- Baca profil borrower – lihat skor kredit dan tujuannya.
- Perhatikan tenor – makin panjang tenor, makin tinggi return dan risiko.
- Gunakan fitur proteksi – beberapa platform menawarkan asuransi gagal bayar.
Risiko yang Harus Diwaspadai
Meskipun menjanjikan, P2P Lending juga punya risiko:
- Gagal bayar – borrower tidak mampu melunasi pinjaman.
- Return tidak pasti – tergantung disiplin pembayaran peminjam.
- Platform bermasalah – pastikan legalitas dan reputasinya baik.
Apakah P2P Lending Cocok untuk Kamu?
Kalau kamu ingin memulai investasi atau bisnis dengan modal minim, tertarik bantu UMKM, dan siap mempelajari sedikit demi sedikit, maka bisnis P2P Lending layak dicoba.
Mulai dari kecil, pelajari alurnya, lalu kembangkan portofolio kamu sesuai kenyamanan dan risiko yang siap kamu tanggung.
Penutup
Itu tadi pengalaman dan langkah-langkah cara memulai bisnis P2P Lending buat kamu yang baru mau mulai. Semoga bermanfaat dan bisa jadi referensi untuk kamu yang cari cara investasi atau bisnis baru di era digital ini.
source : lentera gaya