Text editorial ialah tipe text yang berisi mengenai penglihatan individu pada sesuatu kejadian atau permasalahan aktual, fantastis, dan polemis. Text editorial itu dibikin dengan arah ajak dan memberikan penglihatan ke publik umum.
Keinginannya beberapa pembaca atau pendengar itu turut berpikiran dan memberi jalan keluar pada kejadian yang banyak dibahas di tengah-tengah warga.
Dalam pengungkapannya, text editorial harus diperlengkapi dengan bukti, bukti dan argumen yang rasional supaya pembaca percaya dan dapat menerimanya.
Dalam text editorial ada argumentasi. Ada argumentasi itu untuk memperkuat sikap penulis pada permasalahan yang berkembang dalam masyarakat.
Argumentasi dapat berbentuk pengakuan atau data hasil riset, pengakuan beberapa pakar, dan bukti-bukti yang sama sesuai rekomendasi yang dapat dipercayai.
Daftar isi
Berikut ringkasan mengenai langkah menulis text editorial yang bagus
Saat sebelum mambahas langkah menulis text editorial, penting untuk pahami susunannya. Susunan text editorial sama dengan text eksposisi yaitu terbagi dalam pengenalan rumor atau tesis, argumentasi, dan penegasan. Berikut penuturannya:
Pengenalan Rumor
Pengenalan rumor atau kerap disebutkan pengakuan umum (tesis), sebagai sisi pendahuluan dari text editorial. Sisi ini berperan memperkenalkan persoalan yang hendak diulas di bagian selanjutnya.
Di bagian ini dihidangkan kejadian, masalah aktual, fantastis, dan polemis.
Argumentasi
Sisi ini sebagai sisi ulasan yang berisi respon atau penglihatan redaksi pada rumor atau persoalan yang sudah disampaikan di bagian pengakuan umum.
Penegasan
Sisi ini berisikan ringkasan, anjuran, dan referensi. Dalam sisi ini bisa juga berisi keinginan redaksi ke beberapa faksi berkaitan dalam cari jalan keluar pada persoalan yang disampaikan.
Cara Menulis Teks Editorial
Menentukan isi
Tentukan rumor aktual jadi langkah awal penulis ketika akan membuat text editorial. Rumor aktual yakni masalah/kejadian aktual, fantastis, dan polemis yang berkembang dalam masyarakat.
Rumor aktual dapat dicari tahu lewat informasi khusus media massa, radio, dan tv. Pada media massa, informasi khusus dihidangkan di halaman muka dengan gambar dan penuisan huruf menonjol.
Sementara informasi khusus di radio atau tv, umumnya disiarkan atau dibacakan paling dahulu. Informasi yang fantastis umumnya dibahas bukan hanya oleh satu media, tapi oleh beberapa media dan berkali-kali.
Informasi yang polemis umumnya kerap mengundang ketidaksamaan opini. Ketidaksamaan opini ini bisa memunculkan masalah atau pembicaraan yang diikuti timbulnya penilaian, dialog, diskusi, atau pertemuan.
Berdasar hasil penilaian itu, penulis dapat tentukan rumor aktual sebagai persoalan yang hendak dicatat dalam text editorial.
Menyusun Argumentasi
Dalam text editorial ada argumentasi. Sesudah tentukan rumor aktual, cara selanjutnya ialah membuat argumentasi atau opini pada rumor aktual itu.
Untuk sampaikan opini, penulis harus memiliki data yang cukup terkait dengan rumor itu. Untuk memperoleh data, penulis dapat lakukan beragam taktik, seperti interviu dengan figur kapabel atau memeriksa dari beragam sumber.
Argumentasi yang dicatat itu dapat berisi penilaian, ktirik, perkiraan, keinginan, dan anjuran.
Menulis Teks Editorial
Cara paling akhir, satukan dan tuang semua kerja hasil, mulai mendapati rumor aktual, fantastis, dan polemis dengan argumentasi dan simpulan berisi anjuran ke tulisan text editorial.
Berikut beberapa tahap menulis text editorial supaya lebih konsentrasi:
- Baca dua sampai tiga text informasi dari sejumlah sumber yang lain.
- Datalah desas-desus intinya dan definisikan jadi penyataan umum.
- Susuri beberapa data simpatisan atas pengakuan umum yang sudah dirumuskan. Data simpatisan itu dapat mengambil sumber dari catatan statistik, buku, majalah, koran, jurnal, dan lainnya.
- Bikinlah pemerincian data itu dan analitis jadi sebuah argument.
- Bikinlah anjuran atau referensi untuk memberi jalan keluar atas desas-desus yang berkembang.
- Tulislah semua beberapa hal di atas dalam sebuah text editorial dengan panjang tulisan 8-10 paragraf.