BEIJING (ANTARA) – Sebuah tim ilmuwan Tiongkok telah menunjukkan kemanjuran dan keamanan mavacamten dalam pengobatan kardiomiopati hipertrofik obstruktif (oHCM), menurut Rumah Sakit Beijing Union Medical College.
Dalam penelitian global, mavacamten menunjukkan manfaat klinis bagi pasien oHCM. Namun, hanya ada sedikit bukti mengenai manfaat klinis obat ini pada populasi Asia.
Menurut para peneliti, mereka berharap untuk mengevaluasi keamanan dan kemanjuran mavacamten dibandingkan dengan plasebo pada pasien Tiongkok dengan gejala oHCM. Mereka melakukan uji klinis fase 3, acak, tersamar ganda, terkontrol plasebo terhadap 81 pasien di lebih dari 10 rumah sakit di Tiongkok.
Pasien diacak dua banding satu untuk menerima mavacamten atau plasebo selama 30 minggu. Hasilnya adalah mavacamten menunjukkan peningkatan yang signifikan pada titik akhir primer dibandingkan dengan plasebo, menurut artikel penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association (JAMA) Cardiology.
Mavacamten dan plasebo menunjukkan hasil yang serupa dalam hal keamanan dan toleransi pasien terhadap efek samping. Menurut artikel penelitian, tidak ada pasien yang memiliki fraksi ejeksi ventrikel kiri kurang dari 50 persen.
Kardiomiopati hipertrofik (HCM) adalah penyakit miokardium yang secara klinis ditandai dengan hipertrofi ventrikel kiri (LV) dan dalam banyak kasus disebabkan oleh varian gen yang mengkode sarkomer, kata artikel tersebut.
Secara umum, HCM adalah penyakit obstruksi saluran keluar LV (LVOT), yang merupakan faktor prognostik penting bagi pasien HCM dan dikaitkan dengan peningkatan risiko perkembangan penyakit, gagal jantung, fibrilasi atrium, stroke, dan kematian.
Oleh karena itu, mengurangi obstruksi LVOT telah menjadi salah satu tujuan pengobatan utama pasien oHCM.
Utusan: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
HAK CIPTA © ANTARA 2023
