Jakarta (ANTARA) – Badan Usaha Milik Negara PT Indra Karya (Persero) menandatangani perjanjian kerahasiaan dengan China Water Resources Beifang Investigation, Design and Research Co. Ltd (BIDR) pada Rabu (13 September) untuk kerja sama di bidang baru energi terbarukan (EBT).
Sebelumnya, pada Juli lalu, Indra Karya telah melaksanakan MoU (Memorandum of Understanding) dengan BIDR di Jakarta untuk mengoptimalkan bisnis dan sumber daya perusahaan (tenaga ahli, transfer pengetahuan, dan peluang proyek di luar negeri).
“Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok (RRC) Djauhari Oratmangun ini, kami menindaklanjuti MoU kemarin dan bertukar informasi lebih lanjut di bidang sumber daya air, di khususnya mengenai pengembangan energi baru terbarukan seperti pembangkit listrik. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga fotovoltaik terapung (PLTS), dan pembangkit listrik pumped storage bekerja sama dengan BIDR, kata Presiden dan Direktur PT Indra Karya (Persero) Gok Ari Joso Simamora dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
NDA tersebut ditandatangani oleh Vice President Operasi dan Pengembangan Bisnis PT Indra Karya (Persero) Gagah Guntur Aribowo dan General Manager Overseas Business Division China Water Resources Beifang Investigation, Design and Research Co. Ltd (BIDR) Zhang Baorui.
“Pada pertemuan ini, kami perwakilan Indra Karya bersama BIDR menginisiasi kerja sama proyek PLTA di Kalimantan Utara, potensi PLTA pumped storage, dan pengembangan EBT di Indonesia,” kata Gagah.
Ia juga menambahkan, harapannya kerja sama dengan BIDR dapat memberikan kontribusi yang baik bagi masyarakat khususnya dalam pengembangan air bersih dan sanitasi, sejalan dengan imbauan Menteri PUPR saat menyampaikan pidato pada Seminar Global Water Security ke-3 Implementasi Kemajuan SDG 6. dan Pemantauan di Beijing, Cina.
“Tidak ada alasan untuk meragukan kerjasama dengan BIDR, khususnya dalam pembangunan bendungan, karena perusahaan sedang mengerjakan bendungan pembangkit listrik tenaga air di Tiongkok dan di luar Tiongkok seperti Proyek Pengendalian Air Wanjiazhai Sungai Kuning, Proyek Pengendalian Air Sanmenxia, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air Gelantan. Proyek.”, katanya.
Ia juga mengaku sudah tidak sabar untuk mengerjakan proyek PLTA dan proyek lainnya bersama BIDR. BIDR juga menyatakan minatnya untuk berpartisipasi dalam World Water Forum ke-10 di Bali pada tahun 2024 yang bekerja sama dengan Indra Karya.
China Water Resources Beifang Investigation, Design and Research Co. Ltd (BIDR) adalah perusahaan konsultan nasional Tiongkok dengan pengalaman luas di bidang sumber daya air.
Pertemuan tersebut menandai dimulainya kerjasama penelitian antara Indonesia dan Tiongkok melalui Kementerian PUPR dan Kementerian Sumber Daya Air Republik Rakyat Tiongkok yang dijembatani oleh KBRI Beijing.
Baca juga: RI dan Finlandia berkolaborasi mengembangkan energi berbasis biomassa hutan
Baca juga: Kementerian ESDM: Potensi EBT Indonesia diperkirakan mencapai 3.687 gigawatt
Reporter: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Natisha Andarningtyas
HAK CIPTA © ANTARA 2023