Sebenarnya, ini menarik ketika, misalnya, fungsi interaktif diaktifkan
JAKARTA (ANTARA) – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mendorong lembaga penyiaran televisi (TV) untuk menambah fitur interaktif setelah siaran digital penuh untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
Geryantika Kurnia, Direktur Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Ditjen PPI Kemenkominfo), memberikan gambaran langkah selanjutnya bagi lembaga penyiaran setelah selesainya program Analog Switch Off (ASO) pada 2 Agustus 2023.
“Tidak satu pun dari penyiar ini yang berusaha memaksimalkan pengalaman pengguna siaran digital. Anda bisa mengaktifkan fungsi interaktif sebagai uji coba pemilu,” kata Gery dalam diskusi tersebut. Hibrida “Tren Siaran Pasca Analog Matikan,” Jumat.
Gery mengatakan lembaga penyiaran dengan kemampuan menyiarkan televisi digital dapat menyampaikan pengalaman menonton televisi masyarakat secara lebih leluasa dengan menambahkan fitur-fitur interaktif, antara lain melalui penggunaan EPG atau panduan program elektronik.
Singkatnya, EPG dapat dijelaskan sebagai fitur interaktif yang memungkinkan publik untuk melihat kategori, jadwal, dan deskripsi acara.
Dari semua TV yang sudah go digital, belum ada yang memanfaatkan fitur ini, sehingga Gery menganjurkan para penyiar untuk mencobanya.
“Sebenarnya menarik, misalnya, fungsi interaktif diaktifkan. Misalnya akan ada dialog saat pemilu, kalau difungsikan studio bisa berinteraksi dengan masyarakat,” kata Gery.
Selain fitur interaktif, Gery mengatakan bahwa dengan teknologi untuk memanfaatkan siaran televisi digital secara maksimal, masyarakat Indonesia akan dapat menerima early warning system (EWS) jika mendeteksi suatu bencana yang akan terjadi kapan saja. .
Dikembangkan oleh Departemen Komunikasi dan Informatika bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), fungsi tersebut disebut telah lolos tahap uji coba dan dapat digunakan sebagai sistem pengingat bagi masyarakat.
Terkait peringatan Hari Siaran Nasional pada Sabtu (8/12), Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan penyiaran televisi digital saat ini dominan di Indonesia.
Pada 2 Agustus 2023, diketahui bahwa semua lembaga penyiaran telah beralih ke penyiaran digital dan tidak lagi menggunakan teknologi penyiaran analog.
ASO terakhir yang diprakarsai pemerintah berlangsung di Medan pada 30 Juli 2023 dan menurut survei terbaru, 47 persen masyarakat di Medan dan sekitarnya kini terhubung dengan transmisi televisi digital.
Di kota-kota besar Indonesia lainnya seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Surakarta, Yogyakarta, dan Bali, penetrasi siaran TV digital diketahui mendekati normal, dengan tingkat adopsi rata-rata di atas 90 persen.
Baca Juga: Kemenkominfo Ungkap Empat Faktor Suksesnya ASO Nasional
Reporter: Livia Kristianti
Penerbit: Suryanto
HAK CIPTA © ANTARA 2023