Mengoptimalisasi Pembebanan Beban

admin

Mengoptimalisasi Pembebanan Beban

PENGERTIAN LOAD BALANCING:

Secara ringkasnya, load balancing adalah solusi untuk menjaga kestabilan server website ketika mengalami lonjakan traffic. Selain itu, penerapan load balancing juga dapat mencegah server down ketika ada lonjakan kunjungan ke website Anda. Load balancing ini berfungsi untuk mendistribusikan lalu lintas jaringan secara efisien ke dalam sekelompok server, yang dikenal dengan nama server pool atau server farm. Tujuan dari load balancing ini adalah agar tidak ada satu server pun yang mengalami kelebihan beban ketika kunjungan ke website tersebut meningkat.

Website yang populer biasanya akan mengalami lonjakan kunjungan yang sangat besar dalam waktu tertentu. Jika salah satu server mengalami kelebihan beban, maka loading website tersebut akan menjadi lebih lambat dari biasanya, bahkan mungkin menjadi tidak bisa diakses sama sekali. Oleh karena itu, penerapan load balancing sangat penting.

CARA KERJA LOAD BALANCING:

Load balancer, baik berbentuk perangkat keras maupun perangkat lunak, bekerja dengan mendistribusikan lalu lintas jaringan ke beberapa server untuk menghindari terjadinya kelebihan beban pada satu server tertentu. Load balancer bertanggung jawab untuk meminimalkan waktu respons server.

Secara sederhana, load balancing dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengguna meminta akses ke server.
2. Load balancer menerima permintaan tersebut dan mendistribusikan lalu lintas ke beberapa server.
3. Jika salah satu server hampir terbebani penuh, load balancer akan mengarahkan lalu lintas tersebut ke server lain yang masih tersedia.

Dengan demikian, tidak ada satu pun server yang mengalami kelebihan beban dan tidak akan membuat website atau aplikasi menjadi down.

JENIS-JENIS LOAD BALANCING:

Berdasarkan konfigurasinya, ada tiga jenis load balancing, yaitu:

1. Hardware Load Balancer: Merupakan perangkat fisik yang dapat mendistribusikan lalu lintas jaringan berdasarkan pengaturan yang diterapkan. Perangkat ini harus ditempatkan bersama server di pusat data lokal. Meski mampu menangani lalu lintas dalam jumlah besar, namun harga Hardware Load Balancer cenderung mahal.

2. Software Load Balancer: Merupakan perangkat lunak yang dapat dipasang secara digital pada server. Terdapat dua jenis Software Load Balancer, yaitu komersial dan open source. Selain lebih murah, Software Load Balancer juga lebih fleksibel.

3. Virtual Load Balancer: Merupakan gabungan dari perangkat load balancing sebelumnya. Load balancer ini mengombinasikan fungsi Hardware Load Balancer ke dalam mesin virtual. Sehingga, Anda mendapatkan kelebihan Hardware Load Balancer yang terpasang sebagai perangkat lunak di dalam mesin virtual.

METODE LOAD BALANCING:

Secara teknis, terdapat beberapa metode load balancing berdasarkan algoritma yang digunakan. Berikut adalah beberapa metode load balancing yang perlu diketahui:

1. Round Robin: Metode ini merupakan yang paling umum dan sering digunakan. Lalu lintas jaringan akan disalurkan secara berurutan dari satu server ke server lainnya sehingga terjadi pembagian yang stabil.

2. IP Hash: Metode ini melakukan distribusi lalu lintas berdasarkan data terkait IP (incoming packet) pengguna. Data seperti IP destinasi, domain, URL, dan port number akan menentukan server yang dituju.

3. Least Bandwidth: Metode ini mendistribusikan lalu lintas berdasarkan server dengan jumlah jaringan terkecil dalam ukuran megabyte per second (Mbps). Jadi, lalu lintas akan dialihkan langsung ke server dengan ukuran Mbps paling kecil.

4. Least Connection: Metode ini mendistribusikan lalu lintas berdasarkan server dengan jumlah koneksi yang paling sedikit. Jadi, jika satu server memiliki beban koneksi yang lebih besar, permintaan akan dialihkan ke server dengan jumlah koneksi yang lebih kecil terlebih dahulu.

5. Least Response Time: Metode ini merupakan pengembangan dari metode Least Connection. Lalu lintas akan didistribusikan berdasarkan koneksi terkecil dan respons tercepat. Sehingga, permintaan akan dialihkan ke server dengan koneksi terkecil dan respons tercepat.

KELEBIHAN LOAD BALANCING:

Dengan menerapkan load balancing, Anda dapat mencegah terjadinya kelebihan beban pada server. Beberapa kelebihan lain dari load balancing yang perlu diketahui antara lain:

1. Memaksimalkan Performa Server: Load balancing dapat meningkatkan performa setiap server dan mencegah berbagai masalah seperti kelebihan beban atau down. Load balancing juga membuat jaringan menjadi lebih stabil saat diakses.

2. Menambah Fleksibilitas Server: Load balancing membantu mengatur lalu lintas masuk secara merata ke setiap server, meningkatkan fleksibilitas server.

3. Memudahkan Proses Distribusi Lalu Lintas: Load balancer mempermudah proses distribusi lalu lintas, sehingga kemungkinan terjadinya down menjadi lebih kecil. Jika suatu server tidak dapat menerima lalu lintas, load balancer akan mengarahkan lalu lintas tersebut ke server lain yang tersedia.

4. Manajemen Kegagalan Server Lebih Efisien: Load balancing membantu dalam mengatasi kegagalan server secara efisien. Load balancer dapat mendeteksi server yang gagal menerima permintaan, menghentikan lalu lintas, dan mengirimkannya ke server lain. Dengan begitu, manajemen kegagalan server dapat dilakukan dengan lebih efisien.

(Sumber: https://www.cloudmatika.co.id/blog-detail/apa-itu-load-balancing)

Also Read

Bagikan:

admin

Tambah Info & Tips Trik Menarik tentang Bisnis, Teknologi, Otomotif, Blogging, Lowongan Kerja dan berbagai info menarik lainnya

Tags

Tinggalkan komentar