Menkominfo menilai azan Ganjar yang ditayangkan di televisi tidak meresahkan masyarakat

admin

Menkominfo menilai azan Ganjar yang ditayangkan di televisi tidak meresahkan masyarakat

Masih kami cek, kemarin kami sudah mendapat klarifikasi dari pihak penyiar

Jakarta (ANTARA) – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai azan yang menayangkan calon presiden (bacapres) PDIP Ganjar Pranowo di salah satu saluran televisi swasta di Indonesia tidak meresahkan masyarakat.

Bahkan ia mengatakan, muatan azan tidak akan menimbulkan masalah selama bermuatan positif.

“Semuanya baik-baik saja, apa pun yang membawa perdamaian, baik itu iklan atau produk kampanye yang membawa kedamaian dan kesejukan bagi masyarakat, tidak begitu baik,” kata Budi saat ditemui di Jakarta Pusat, Selasa.

Saat ditanya apakah hal tersebut melanggar aturan kampanye menjelang pemilu, Budi menjawab bahwa hal tersebut merupakan kewenangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI) Ubaidillah mengatakan pihaknya telah memproses penemuan isi azan dengan salah satu calon presiden jelang pemilu 2024.

Ia mengungkapkan, pihaknya saat ini sedang melakukan klarifikasi kepada lembaga penyiaran yang bertanggung jawab agar KPI bisa mengambil langkah lebih lanjut terkait konten tersebut.

“Masih kami dalami, kemarin kami mendapat klarifikasi dari pihak penyiaran. Hari ini atau malam ini kita akan putuskan bersama seluruh komisioner apakah ada potensi (pelanggaran) atau tidak,” kata Ubaidillah.

Ubaidillah pun berjanji akan memaparkan seluruh temuannya kepada publik tanpa menutup-nutupi fakta.

Sebelumnya, Senin (11/9), masyarakat Indonesia ramai membahas isi azan bersama Ganjar Pranowo di salah satu saluran televisi swasta.

Acara ini sempat membuat heboh dan dikaitkan dengan politik identitas, hingga KPI akhirnya menelepon stasiun televisi swasta tersebut untuk mengklarifikasi.

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki, Selasa (12/9), juga beralasan, tayangan azan dengan sosok calon presiden Ganjar Pranowo di televisi swasta bukan merupakan politik identitas.

“Saya tidak percaya (politik identitas),” kata Wakil Menteri Agama Saiful di kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) di Jakarta.

Saiful tak mempermasalahkan kehadiran Ganjar Pranowo dalam siaran azan karena tidak merusak makna azan. Lain halnya jika calon presiden menggunakan atribut politik, maka inilah yang disebut dengan politik identitas.

Baca Juga: Ganjar Minta Jurkam Hindari Kampanye Manipulasi Data

Baca juga: Mahfud MD: Aturan kampanyenya jelas, TNI dan Polri tinggal ikuti saja

Wartawan: Livia Kristianti
Penerbit : Suryanto
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Also Read

Bagikan:

admin

Tambah Info & Tips Trik Menarik tentang Bisnis, Teknologi, Otomotif, Blogging, Lowongan Kerja dan berbagai info menarik lainnya

Tags

Tinggalkan komentar