Jakarta (ANTARA) – Pengelola Nama Domain Indonesia (PANDI) kembali memperkenalkan salah satu produk inovatifnya “s.id” sebagai solusi pemasaran digital yang memungkinkan masyarakat memasarkan produk atau aktivitasnya dengan mudah dan kekinian.
“Kami menyalakan ulang “s.id digunakan sebagai pemendek link dan juga bisa dibuat untuk microsite. Penggunanya cukup banyak, saat ini pelanggannya sudah mencapai 800.000 pengguna,” kata Ketua PANDI John Sihar Simanjuntak saat peluncuran kembali s.id di Kabupaten Tangerang. Jumat (1/9) malam.
Solusi “s.id” mungkin dikenal masyarakat karena memperpendek alamat website yang seringkali terlihat sangat panjang menjadi alamat yang terlihat sederhana.
PANDI menemukan ada hingga 100 juta klik dari website sederhana s.id setiap bulannya.
Alasan PANDI memperkenalkan kembali inovasi “s.id” kepada masyarakat adalah ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa inovasi karya anak negeri mampu bersaing dengan produk sejenis dari luar negeri dan memberikan solusi yang efisien di era digital.
Seiring dengan diperkenalkannya kembali “s.id”, PANDI memperkenalkan bentuk fisik berupa kartu “s.id” yang hadir untuk mengintegrasikan kebutuhan bisnis di dunia nyata dan ruang digital.
Mengadopsi teknologi NFC (komunikasi jarak dekat)Dengan sentuhan antara kartu dan smartphone yang mendukung NFC, seluruh informasi yang dimasukkan pengguna s.id bisa langsung masuk ke mitra bisnisnya.
“Jadi ini produk yang sangat menarik. Kami tidak hanya menyajikannya dalam bentuk web, tapi juga mengemasnya dalam bentuk kartu yang terhubung sebagai kartu nama,” kata John.
Harapannya, dengan diperkenalkannya kembali inovasi “s.id”, semakin banyak masyarakat Indonesia yang tertarik membangun website dengan inovasi tersebut.domain “.PENGENAL”.
Pada tahun 2023, PANDI menargetkan terciptanya 1 juta pengguna domain “.id” untuk memperkuat domain sebagai identitas digital nasional di dunia maya.
Wartawan: Livia Kristianti
Penerbit : Siti Zulaikha
HAK CIPTA © ANTARA 2023