Para ahli menekankan pentingnya menjaga keamanan agar tidak tertipu saat berbelanja online

admin

Para ahli menekankan pentingnya menjaga keamanan agar tidak tertipu saat berbelanja online

Jika akun toko online berganti nama puluhan kali, hampir dipastikan itu adalah toko palsu.

JAKARTA (ANTARA) – Sobat Cyber ​​Indonesia Virna Lim, Ketua Umum, menekankan pentingnya menjaga keamanan untuk menghindari penipuan atau pemalsuan saat berbelanja online.

“Penipuan dan pemalsuan barang merajalela di setiap pembelian online. Tentunya masalah ini tidak hanya merugikan konsumen, tetapi juga pemegang hak cipta dan perekonomian negara,” ujar Virna dalam workshop bertajuk “Safe Gaming in Online Transaction” yang diselenggarakan bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan National Digital Authority yang diselenggarakan Silvercreation. , Gerakan Literasi (GNLD), dalam siaran pers Rabu.

Virna memperkirakan platform belanja online saat ini semakin beragam, tidak hanya di Indonesia perdagangan elektronik, tapi juga di media sosial. Untuk itu perlu kehati-hatian agar masyarakat tidak tertipu saat berbelanja.

Virna mengatakan, ada beberapa tips yang bisa dilakukan masyarakat agar tetap aman saat berbelanja online, di antaranya mengecek reputasi toko online. Pastikan konsumen mengecek testimoni pelanggan lain sebelum melakukan transaksi.

“Toko online abal-abal sering tidak mengaktifkan kolom komentar. Ini dilakukan dengan sengaja untuk menghindari ulasan pelanggan yang curang. Kalau akun toko online puluhan kali berganti nama, hampir pasti itu toko palsu,” kata Virna.

Desainer dan fotografer Djaka Dwiandi menambahkan, kehati-hatian harus dilakukan saat bertransaksi online agar tidak tertipu dan menyesal di kemudian hari. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah memahami semua aspek jual beli online dan kemudian meninjau semua informasi yang muncul di web.

“Hal ini untuk menghindari risiko transaksi online yaitu kurangnya keamanan data, kesalahan pengiriman, kualitas produk yang buruk dan ketidaknyamanan dari penipuan,” kata Djaka.

Sementara itu, Eko Pamuji, Chief Operating Regional East Java of Asia Council for Small Business, mengingatkan bahwa segala kemudahan jual beli online berimplikasi negatif, yakni gaya hidup boros.

Tidak bisa dipisahkan dari banyaknya Perdagangan elektronik menawarkan diskon dan penawaran khusus yang menarik pembeli. Jika dibiarkan, gaya hidup boros, terutama di kalangan generasi Z, akan menjadi lebih umum

Eko membagikan sejumlah tips untuk menghindari gaya hidup mewah. Caranya adalah dengan mengontrol diri saat melakukan aktivitas online, fokus pada kebutuhan daripada keinginan, bertransaksi dengan uang tunai, dan gunakan internet untuk hal-hal positif.

“Generasi Z yang cerdas adalah generasi dengan rencana dan tujuan keuangan yang jelas. Periksa saldo bank secara teratur untuk melihat status keuangan saat ini. Kemudian hindari berutang melalui pinjaman on line (Pinjol), apalagi yang ilegal. Sisihkan dana pendapatan untuk ditabung atau kebutuhan tak terduga,” kata Eko.

Workshop Literasi Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan di bawah program Indonesia Semakin Berkemampuan Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan GNLD Sibercreation. Workshop disampaikan dengan materi berdasarkan empat pilar utama literasi digital, yaitu keterampilan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Baca Juga: Pakar Keamanan Siber Peringatkan Bahaya Kebocoran Data

Baca Juga: Kemenko Perekonomian sangat mementingkan keamanan siber untuk percepatan digitalisasi

Reporter: Fathur Rochman
Penerbit : Natisha Andarningtyas
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Also Read

Bagikan:

admin

Tambah Info & Tips Trik Menarik tentang Bisnis, Teknologi, Otomotif, Blogging, Lowongan Kerja dan berbagai info menarik lainnya

Tags

Tinggalkan komentar