Polisi Negara Bagian New York sedang mencari seorang gadis berusia 9 tahun yang menurut mereka diculik pada Sabtu malam saat berkemah bersama keluarganya.
Charlotte Sena terakhir terlihat di Moreau Lake State Park di Saratoga County, sekitar 50 mil utara Albany, sekitar pukul 18:15. Dia mengenakan kemeja Pokémon warna oranye, celana biru tua, Crocs hitam, dan helm sepeda abu-abu. Menurut polisi, tingginya 1,25 meter, berat 45 kilogram dan rambut pirang.
Polisi negara bagian mengeluarkan Peringatan Kuning tak lama setelah pukul 09:30 waktu setempat pada hari Minggu, mengatakan bahwa itu adalah “penculikan anak” yang terjadi pada Sabtu malam sekitar pukul 18:45.
“Anak tersebut diculik dalam keadaan yang membuat polisi yakin bahwa dia berada dalam bahaya cedera serius dan/atau kematian,” kata Amber Alert.
Letkol Richard Mazzone mengatakan kepada wartawan hari Minggu setelah “pencarian menyeluruh” mereka di taman itu bahwa polisi menyimpulkan “sangat mungkin” Charlotte diculik.
“Kami hanya ingin dia kembali dengan selamat, seperti yang dilakukan orang tua mana pun. Tidak ada tip yang terlalu kecil, silakan hubungi jika Anda mengetahui sesuatu,” kata keluarga Sena dalam pernyataannya kepada NBC News.
Gubernur Kathy Hochul mengatakan kepada wartawan bahwa Charlotte dan keluarganya berkemah hanya 15 menit dari tempat dia dan saudara perempuannya dibesarkan. Sesaat sebelum dia menghilang, Charlotte sedang berkendara di sekitar Lap A taman bersama teman-teman keluarganya dan mengatakan dia ingin melakukan satu putaran lagi sendirian, kata Hochul pada konferensi pers.
Lima belas menit kemudian, ketika dia belum kembali, orang tuanya dan orang-orang yang berkemah di dekatnya melakukan penggeledahan, sambil memanggil namanya. Sepeda Charlotte ditemukan berputar-putar pada pukul 18:45, kata Mazzone, dan dua menit kemudian ibunya menelepon 911 untuk melaporkan dia hilang. Polisi negara bagian berada di lokasi sekitar jam 7 malam, kata Hochul.
Sejak itu, lebih dari 100 personel dan 75 petugas polisi dilibatkan dalam pencarian, termasuk anjing, dua drone, dua perahu dan enam tim penyelamat bawah air, kata Hochul, seraya menambahkan bahwa sebuah pos komando telah didirikan di taman negara bagian tersebut.
Dia mengatakan pakar teknologi didatangkan “untuk menganalisis bentuk komunikasi lain di taman pada saat itu.” Mazzone menolak memberikan rincian lebih lanjut.
Hochul mengatakan dia bertemu dengan orang tua Charlotte yang “putus asa” pada Minggu pagi dan berjanji kepada mereka bahwa petugas akan menemukan putri mereka.
“Sebagai seorang ibu dan nenek, saya tidak bisa membayangkan rasa sakit yang mereka alami,” katanya.
“Mereka menceritakan kepada saya betapa bahagianya putri kecil mereka, siswa kelas empat yang baru saja terpilih sebagai ketua OSIS,” tambahnya.
Hochul memohon kepada siapa pun yang memiliki informasi atau siapa pun yang mungkin melihat sesuatu untuk menelepon 911.
“Hati hancur di sini di New York hari ini,” katanya. “Mudah-mudahan ada reuni. Mudah-mudahan ada keluarga yang trauma tapi bisa bersatu kembali.”
