HONG KONG — Sedikitnya 10 orang tewas ketika sebuah jet pribadi jatuh di jalan raya di pinggiran ibu kota Malaysia pada Kamis, kata para pejabat.
Video dramatis yang dibagikan di media sosial menunjukkan insiden tersebut, yang menewaskan delapan orang di dalamnya dan meninggalkan dua pengendara di darat. Dalam video tersebut, ledakan jet terlihat menciptakan bola api yang tiba-tiba, diikuti asap hitam mengepul dari lokasi kecelakaan dan puing-puing di darat.
Pesawat tersebut telah terbang dari pulau liburan Langkawi ke ibu kota Kuala Lumpur sebelum jatuh.
Sebuah Beechcraft Model 390 (Premire 1) yang membawa enam penumpang dan dua awak pesawat jatuh secara dramatis di dekat kotapraja Elmina sebelum mendarat di Bandara Sultan Abdul Aziz Shah di Kuala Lumpur, kata Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia dalam sebuah pernyataan (CAAM ) pada hari Kamis.
Pesawat kehilangan kendali dan menabrak sebuah mobil dan sepeda motor di jalan raya, kata Kepala Polisi Selangor Hussien Omar Khan kepada wartawan, menurut Reuters.
Semua delapan orang di jet pribadi tewas dan dua pengemudi yang kendaraannya ditabrak juga tewas, menurut Associated Press, mengutip kepala polisi.

“Kontak pertama pesawat dengan Menara Pengawas Lalu Lintas Udara Subang adalah pada pukul 14:47 (14:47 ET) dan izin untuk mendarat diberikan pada 14:48 (14:48 ET),” kata Kepala CAAM Norazman kata Mahmud di pernyataan CAAM.
Menara kontrol mengamati asap dari lokasi kecelakaan pada pukul 14:51 waktu setempat (02:51 ET), tetapi tidak ada panggilan darurat yang dilakukan oleh jet itu, tambahnya.
Sekretaris Transportasi Anthony Loke mengatakan dalam konferensi pers Kamis bahwa penyelidikan sedang berlangsung, AP melaporkan.

Dia menambahkan bahwa jenazah dibawa ke rumah sakit untuk identifikasi dan petugas sedang mencari kotak hitam pesawat untuk memastikan penyebab kecelakaan itu, lapor AP.
Sekretaris Perhubungan tidak segera menanggapi permintaan komentar dari NBC News.
Pernyataan CAAM juga mengatakan pesawat itu dioperasikan oleh perusahaan jet swasta Malaysia Jet Valet Sdn Bhd.
Permintaan komentar NBC News tidak ditanggapi.