Wakil Menteri Nezar mengatakan mahasiswa mempunyai tanggung jawab untuk menyebarkan budaya digital

admin

Wakil Menteri Nezar mengatakan mahasiswa mempunyai tanggung jawab untuk menyebarkan budaya digital

JAKARTA (ANTARA) – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan mahasiswa mempunyai tanggung jawab moral untuk menyebarkan budaya digital sesuai dengan ajaran agama.

“Rekan-rekan di sini belajar agama jauh lebih dalam dibandingkan mereka yang tidak belajar khusus di pesantren, madrasah atau di tempat lain. Oleh karena itu, ada semacam tanggung jawab moral yang lebih besar atas penyebaran budaya digital yang sesuai dengan ajaran Islam. Agama,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (26/8).

Hal itu diungkapkannya pada Sabtu (26/08) di acara Literasi Digital Santri Milenial di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Menurut Wamenkominfo, banyak pengguna media sosial yang tidak lagi memperhatikan norma kesopanan dan etika dalam menyampaikan pendapat.

Oleh karena itu, Nezar mendorong para mahasiswa untuk berkontribusi dalam pengembangan budaya digital sesuai norma yang ada di Indonesia.

Selain itu, kata dia, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi juga mengimbau para pelajar yang mencintai bangsa Indonesia untuk lebih mengobarkan semangat kebangsaan saat berinteraksi di platform digital.

Hal ini disebabkan banyaknya isu yang bermunculan di platform digital, termasuk gerakan penolakan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Banyak permasalahan di sana, misalnya rekrutmen gerakan anti NKRI juga dilakukan melalui platform digital, ujarnya.

Selain itu, Wamen Nezar mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dalam menerima informasi yang beredar di internet, khususnya menjelang pemilu serentak tahun 2024.

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan dapat menciptakan konten yang dimanipulasi yang dapat digunakan oleh kelompok tertentu untuk menyebarkan informasi yang salah.

Terlebih lagi, perkembangan teknologi kecerdasan buatan akhir-akhir ini telah menyebabkan munculnya konten deepfake, yaitu video yang dirancang agar terlihat seperti karakter tertentu padahal itu adalah teknologi digital, ”ujarnya.

Acara Literasi Digital Milenial Santri yang diselenggarakan oleh Komunitas Dunia Santri ini dihadiri oleh Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Ubaidillah Center dan Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Pusdatin Kemendikbudristek )Muhamad Hasan Chabibie.

Hadir pula Wakil Rektor I UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan Maghfur, Direktur Dunia Masyarakat Santri Abdulloh Hamid serta perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi Islam di Jawa Tengah.

Wartawan: Fathur Rochman
Penerbit : Siti Zulaikha
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Also Read

Bagikan:

admin

Tambah Info & Tips Trik Menarik tentang Bisnis, Teknologi, Otomotif, Blogging, Lowongan Kerja dan berbagai info menarik lainnya

Tags

Tinggalkan komentar