DENPASAR (ANTARA) – Perusahaan investasi komoditas digital berbasis aplikasi, Pintu, mengembangkan fitur edukasi bagi calon investor aset kripto untuk meningkatkan edukasi masyarakat di tengah kuatnya minat berinvestasi pada wahana baru ini.
“Fitur ini dapat digunakan investor untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan sebelum mengambil keputusan berinvestasi,” kata Timothius Martin, chief marketing officer Pintu, di Denpasar, Bali, Kamis.
Fitur edukasi ini dapat diakses melalui website resmi Pintu. Materi yang diberikan meliputi kripto dan teknologi BlockchainWeb3 dan masalah lain yang mempengaruhi investor dan pengembang.
Timothius berpendapat, tingginya minat berinvestasi di aset kripto perlu diimbangi dengan informasi yang lengkap dan terpercaya bagi investor. Lebih lanjut dikatakannya, sebelum melakukan investasi, seseorang perlu melakukan riset dan mendidik diri sendiri agar memiliki pengetahuan lebih mengenai investasi aset kripto.
Melalui saluran informasi tersebut, PINTU menghasilkan ribuan artikel yang dikunjungi lebih dari setengah juta pengunjung setiap bulannya.
Topik yang disajikan mulai dari situasi ekonomi global hingga informasi terkini mengenai kripto Blockchain yakni teknologi yang berkaitan dengan keamanan transaksi kripto.
PINTU juga berdiskusi mengenai Web3 atau internet generasi terbaru yang menggunakan teknologi Blockchain untuk menarik perhatian masyarakat terhadap perkembangan digitalisasi.
Timothius menyatakan bahwa Indonesia termasuk negara paling maju dalam menyambut kemajuan teknologi kripto dan Web3. Temuan tersebut, kata dia, berdasarkan survei perusahaan teknologi perangkat lunak Consensys dengan analis data YouGov terhadap 5.000 orang berusia 18 hingga 65 tahun di 15 negara di Afrika, Amerika, Eropa, dan Asia, termasuk 1.015 responden dari Indonesia.
Survei tersebut menunjukkan bahwa 23 persen responden menyatakan bahwa masyarakat Indonesia memiliki pengetahuan yang baik tentang Web3, dan angka ini 9 persen lebih tinggi dibandingkan responden dari negara lain seperti Jepang.
Indonesia, kata dia, menduduki peringkat keenam kategori minat pasar terkait investasi kripto sebesar 2,04 persen. Sedangkan negara tetangganya adalah Malaysia sebesar 6,16 persen, Thailand sebesar 3,39 persen, dan Vietnam sebesar 3,11 persen berdasarkan Southeast Asia Crypto Interest Report.
Pintu resmi terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan berada di bawah pengawasan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Baca Juga: Tokocrypto Umumkan Peningkatan Pangsa Pasar Hingga 43 Persen
Baca Juga: Bursa Kripto Tunjukkan Komitmen Dukung Perkembangan Aset Kripto
Pengkhotbah : Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Penerbit : Natisha Andarningtyas
HAK CIPTA © ANTARA 2023